Saya sangat tidak setuju dengan kalimat ‘Anak cowok nggak boleh
nangis’ yang sering diucapkan oleh orangtua kepada anak laki-laki mereka.
Memangnya apa yang salah dengan pria yang menangis? Mereka juga
manusia. Mereka punya perasaan, dikuasai emosi, bisa menangis. Memangnya air
mata dan isak tangis hanya milik kaum Hawa?
Mungkin maksud dari orangtua yang berkata demikian adalah supaya
anak laki-laki mereka menjadi sosok yang kuat, pria tahan banting yang tidak
cengeng. Tapi bukan berarti pria diharamkan untuk menangis.
Menangis
adalah salah satu cara untuk menyalurkan perasaan. Di saat bulir demi bulir air
mata keluar, secara tidak langsung beban yang kita rasakan akan sedikit
berkurang.Menangis
tidak bisa menyelesaikan masalah, harap diingat baik-baik. Tapi at least, perasaan tidak enak bisa berkurang sedikit
demi sedikit.
Crying is one of nature’s most effective
anti-sadness theraphy. Tears help reduce stress, stabilize emotions and removes
toxins. So, if you’re depressed and problematic maybe all you need is a good
cry. (inspiredhearts.tumble.com)
Awalnya saya juga agak aneh melihat banyaknya cowok-cowok Korea
yang menangis dengan begitu mudahnya dalam hampir semua melodrama yang pernah
saya tonton. Seolah meneteskan air mata adalah sesuatu yang sangat mudah bagi
mereka, sama halnya dengan tersenyum. Tapi pada akhirnya, saya justru merasa
seperti itu lebih baik.
Bukan berarti laki-laki kemudian setiap kali menemui masalah
langsung menangis. Itu, sih, lama-lama akan berkonotasi negatif (baca:
cengeng). Tapi, kalau suatu saat dia harus dihadapkan pada sebuah permasalahan
pelik yang membuat hatinya tertekan atau perasaannya tersakiti, menangis bisa
menjadi sarana penyaluran rasa tidak enak yang bersarang dalam hati.
Air mata bukanlah sesuatu yang dapat menyakiti harga diri seorang
pria. Air mata tidak hanya tercipta untuk kaum perempuan. Karena kalau
demikian, mengapa pria juga diciptakan dengan kelenjar air mata?
Sekali lagi, menangis tidak lantas membuat kita terlihat cengeng.
Menangis adalah sebuah bukti, kalau rasa sakit yang kita rasakan sudah
terlampau perih. Bahwa hati yang ringkih ini sudah tidak lagi mampu menampung
semua beban yang dipaksa diletakkan di atas pundak.
Kita sudah sering mendengar bahwa tertawa (atau minimal tersenyum)
itu sehat. Menangis pun demikian, bisa membuat sehat. Daripada kita terus
memendam dan menahan emosi. Pada akhirnya, itu semua akan menjadi seperti bola
salju. Semakin membesar, dan akhirnya malah bisa menghancurkan diri kita
sendiri.
Dibandingkan seperti itu, tidak ada salahnya menangis. Tapi juga
jangan lantas menangis terus-menerus. Kalau sudah merasa baikan, saatnya untuk
kembali ke realita. Untuk menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
Crying
doesn’t indicate that you’re weak. Since birth, it has always been a sign that
you’re alive. (justalittlebitlouder.tumblr.com)
Picture : wellowr.tumblr.com
No comments:
Post a Comment