Rasanya baru kemarin saya merasa deg-deg an di hari pertama masuk SMA.
Rasanya baru kemarin
saya mengenakan seragam putih abu-abu.
Rasanya baru kemarin
pertama kali dikenalkan dengan sosiologi dan fisika (walaupun tidak lagi saya
pelajari).
Rasanya juga baru
kemarin mengikuti masa orientasi, bertemu teman-teman baru, lingkungan sekolah
baru.
Semuanya akan terasa
begitu cepat saat kita merasa nyaman dalam suatu rentangan waktu. Rasanya sang
waktu berlari terlalu cepat meninggalkan kita yang masih terlena dalam manisnya
momen tersebut. Dan di saat kita tersadar waktu kita tak lama lagi, rasa tak
rela itu perlahan muncul, kemudian dengan seenaknya mendominasi.
Orang bilang SMA itu
masa yang paling seru. Kali ini tanpa perlu mendebatnya pun saya sudah bisa memastikan
kalau kalimat ini 100 persen terbukti benar.
Sayangnya masa SMA
saya itu tinggal beberapa bulan lagi akan berakhir. Semakin dekat hari
kelulusan, saya semakin larut dalam nostalgia selama hampir tiga tahun
menyandang status sebagai siswi SMA. Mulai dari hari pertama masuk, saat-saat
awal yang masih malu-malu dan belum saling kenal, sampai metamorfosa drastis
dalam kepribadian dan sahabat-sahabat. Orang-orang yang pada masa awal saya
menjadi murid kelas sepuluh merupakan sahabat karib, kini bisa jadi layaknya
orang asing. Begitupun sebaliknya, orang yang sempat saya benci, justru
berbalik menjadi sahabat. Ironis memang. Dan saya selalu yakin, itulah misteri
kehidupan. Tidak ada yang bisa menebak, tidak ada yang stagnan. Semua akan
mengalir seperti air.
Berbagai kegiatan
non-akademis yang saya ikuti, juga beberapa lomba membawa nama sekolah, bahkan
puncaknya Olimpiade Sains Nasional. Saat-saat takkan terlupa menimba pengalaman
dari keikutsertaan mengurus acara sekolah.
Belum lagi lingkungan
pergaulan yang begitu berwarna. Guru-guru yang benar-benar menjalankan fungsi
mereka sebagai pengganti orangtua selama di sekolah.
Segala canda, tawa,
perjuangan, sakit, semuanya melebur menjadi satu dalam bingkai bernama
kenangan. Terlampau indah untuk dipatri dalam memori, terlalu sulit untuk
dilupakan.
Saya pastinya akan merindukan setiap fragmen masa SMA ini. Dari hal
terkecil sampai yang terbesar. Dari mulai duduk di kantin saat istirahat,
ditegur guru karena sering ngobrol di kelas dan meninggalkan jam pelajaran karena
urusan OSIS, dihukum pulang karena terlambat, keceriaan di kelas, guru-guru
yang narsis dan asik diajak berdebat soal pelajaran maupun hal lain.
Hari-hari character building, piknik, retreat,
business camp, karyawisata, kunjungan universitas, cup, malam
festival. Saat-saat nongkrong di TU ketika pulang sekolah atau sebelum dan
sesudah ekskur. SEMUANYA!!
Memang masih beberapa
bulan lagi, tapi beberapa bulan bukanlah waktu yang lama. Waktu itu akan terasa
cepat sekali berlalu, seiring dengan kesibukan saya dan teman-teman satu
angkatan saya mengikuti berbagai TO, ujian praktek, ujian sekolah, hingga
akhirnya Ujian Akhir Negara.
Bahkan rasanya
sekarang air mata saya akan tumpah kalau memikirkan semuanya itu.
Saya rindu, saya masih
belum puas mencicipi keindahannya. Ah, seandainya masih ada banyak waktu yang
tersisa...
Untuk itu, saya hanya
ingin berpesan pada kalian semua yang baru menapaki jejak baru di bangku
sekolah menengah. Kepada adik kelas sepuluh dan sebelas. Berbahagialah karena
waktu kalian masih panjang.
Jangan menyia-nyiakan waktu yang ada dengan mengeluh,
mengeluh, dan mengeluh. Nikmati semuanya sebagai bagian perjalanan kalian
mengukir kenangan indah. Anggap semua PR, tugas, ulangan, omelan guru, apapun
itu sebagai bagian dari keseruan SMA. Karena masa SMA hanya satu kali. Kalian
tidak akan menemukan hal yang sama ketika meninggalkan jenjang ini menuju
jenjang selanjutnya. Menikmati, itulah kuncinya.
Picture : private collection