Kecantikan
merupakan faktor utama yang membuat seorang perempuan disebut menarik.
Inilah pendapat umum
banyak orang di berbagai belahan dunia.
Sayangnya, saya sama
sekali tidak setuju dengan pendapat ini.
Sebagai seorang perempuan, saya justru merasa bahwa pendapat tersebut
menurunkan derajat kaum saya. Perempuan seolah dianggap sebagai barang yang
hanya menjadi objek untuk dilihat dan dinikmati. Siapa yang cantik, dialah yang
akan lebih laku. Sementara sisanya, menjadi barang buangan yang pantasnya ditaruh
dalam box sale.
Padahal, nilai seorang
perempuan jauh lebih tinggi dari pada itu.
Kecantikan bukan hal
absolut, bukan sesuatu yang mutlak. Bukan alat ukur yang objektif. Terlalu
picik, dan teramat sangat relatif. Apa yang diyakini oleh si A cantik, belum
tentu bagi si B juga cantik. Yang jauh lebih penting adalah isi otak perempuan
itu sendiri.
Lebih bagus sebenarnya kalau kepintaran perempuan dibarengi dengan
kecantikan. 3B :beauty, brain, behaviour. Bukankah itu yang menjadi
penilaian resmi berbagai kontes kecantikan dunia?
Bagi saya, kategori brain dan behaviour adalah
satu-kesatuan. Tidak bisa dipisah-pisah.Because educated people will know
how to act. How to behave.
Mungkin pendapat
pribadi saya ini langsung dibantah oleh kalian. Memangnya orang pintar selalu
punya kepribadian baik?
Bukan itu maksud saya. Yang mau saya tekankan di sini adalah, seorang
perempuan terpelajar, sekalipun attitudenya mungkin tidak bagus,
tapi ia pasti bisa menutupi kekurangannya itu dengan baik. Ia akan menonjolkan
kelebihannya untuk menutupi kekurangannya. Simpel saja, itu karena mereka punya
otak, dan mereka mau menggunakan otak itu dengan baik (wah, radikal sekali
pendapat saya ini!).
Sehubungan dengan posting ini, saya melakukan survei
kecil-kecilan yang melibatkan beberapa teman pria saya. Pertanyaan survei itu
adalah sebagai berikut :
"Mana yang lebih
baik, perempuan cantik tapi otaknya kosong, atau perempuan biasa saja, tapi
pintar dan mampu membawa diri dengan baik?"
Hasilnya, dari sekitar
25 narasumber, hanya DUA pria yang memilih jawaban pertama, yaitu perempuan
cantik tapi otaknya kosong.
Dari hasil tersebut,
saya cukup terhibur, karena terbukti bahwa kebanyakan pria di luar sana sudah
terlepas dari paradigma "Cewek ideal itu haruslah yang penampilannya
cantik".
Kecantikan bisa
dipoles. Asal punya uang, berbagai perawatan super canggih bisa diupayakan demi
membuat seorang perempuan menjadi cantik. Tapi butuh usaha luar biasa sulit
untuk membangun kepintaran dan kemampuan untuk membawa diri.
Lagipula, bukankah kecantikan
itu sifatnya sementara? Semua perempuan, sekaya atau sehebat apapun mereka,
tetap tidak bisa melawan kodrat alam. Mereka akan menjadi tua, keriput, jelek.
Meskipun dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, banyak perempuan yang tetap
tampil cantik meski sudah tua, tapi tetap saja, mereka tidak bisa
menyembunyikan tanda-tanda penuaan mereka.
Lalu ketika semua
kecantikan itu perlahan terenggut secara paksa, apa lagi yang bisa membuat
perempuan tetap menarik?
Kepintaran. Itulah jawabannya.
Karena kepintaran
mampu melahirkan kecantikan secara alamiah. Karena pada dasarnya semua
perempuan itu cantik, tergantung dari mana orang lain melihatnya.
Jadi, jangan pernah
merutuki diri kalau kalian merasa diri kalian tidak cantik. Justru kalian perlu
merasa waspada apabila kalian cantik, tapi pengetahuan kalian sempit.
Bagi seluruh perempuan, yakinlah kalau kalian semua
cantik. Seperti kata Christina Aguilera dalam
lagunya yang berjudul "Beautiful" : You
are beautiful, in every single way. Hargai diri kalian dengan
memperdalam terus wawasan kalian. Belajar dan terus belajar tanpa mengenal kata
akhir. Karena percayalah, smart is the new sexy*.
*) Leonard Hofstadter,
The Big Bang Theory (TV Series)
Picture : flickr.com
No comments:
Post a Comment