Kalau SKS yang satunya adalah Sistem Kebut Semalam, coba bayangkan kalau
malam itu berubah menjadi jam. Itulah yang saya jalani selama masa SMA dan
bahkan terbawa sampai kuliah. Saya tidak tahu apa ada orang lain yang mengalami
hal serupa dengan saya, karena saya memang baru akan optimal belajar ketika
berada dalam keadaan terdesak.
Biasanya saya akan
datang lebih pagi ke sekolah saat ujian berlangsung, kemudian belajar dengan
mendengarkan teman-teman saya yang lain belajar. Saya adalah tipe orang yang lebih
bisa belajar dengan cara seperti itu ketimbang harus membaca kumpulan soal atau
materi.
SKS (baik Semalam / Sejam) tentu saja lebih banyak berakhir dengan
kekecewaan. Terkadang, selesai mengerjakan soal ujian, saya akan keluar ruangan
dengan raut wajah bahagia karena otak saya masih fresh dalam
menyimpan memori pelajaran, sehingga dapat menjawab soal-soal dengan baik. Tapi
tentu saja hal tersebut terjadi ketika Dewi Fortuna sedang berpihak kepada
saya. Jika sedang kurang beruntung, saya akan keluar dengan lemas dan kata-kata
seperti ini yang biasanya terucap "Ah, coba gue belajar lebih lama!"
maupun kata-kata lain yang intinya sama, penyesalan.
The conclusion is : SKS is NOT effective! Don't try this at home.
Lantas, kalau SKS
tidak disarankan untuk dilakukan, apa yang harus dipersiapkan untuk menghadapi
ujian?
1. Buat jadwal belajar
sesuai dengan kemampuan kita. Maksudnya, kalau sudah berani membuat jadwal belajar
selama dua jam, maka kita harus belajar selama dua jam, tanpa mendiskonnya
menjadi satu jam. Discipline is the key to success!
2. Ciptakan suasana
belajar yang kondusif. Untuk sementara, selama belajar, jauhkan diri kita dari handphone,
internet, atau apapun yang bisa membuat pikiran kita bercabang.
3. Menyicil dari
jauh-jauh hari. Dont be such a procrastinator! Dengan menunda-nunda waktu
belajar, maka pada akhirnya bahan yang harus dipelajari menjadi menumpuk dan
kita sudah terlanjur malas belajar.
4. Belajar bersama
teman. Segala sesuatu yang dilakukan bersama teman pasti akan terasa lebih
menyenangkan, termasuk belajar. Siapa tahu kita akan lebih memahami materi
pelajaran kalau diajari oleh teman, karena menggunakan bahasa yang lebih simpledan
akrab di telinga.
5. Buat target nilai. Dengan membuat target nilai, maka kita akan terpacu untuk mencapai nilai
tersebut. Kalau perlu tuliskan nama saingan utama kita di kelas dalam hal
pelajaran. Bukan berarti kita memusuhi mereka karena merasa tersaingi.
Sebaliknya, justru kita bisa belajar dengan teman kita tersebut. Manfaatnya
bukan hanya kita menjadi lebih pintar, tapi juga membuat teman kita lebih
pintar, karena dengan mengajarkan kita, maka dia akan menjadi lebih mahir dalam
materi tersebut.
6. Rileks dan teliti. Belajar sudah, berarti tinggal menunggu waktu mengerjakan ujian. Ingat,
segala sesuatu yang dikerjakan dengan diliputi kepanikan pasti akan berakhir
kacau. Jadi, rilekskan tubuh dan pikiran kita. Kalau cara belajar kita memang
sudah benar, tidak ada alasan untuk takut dan panik lagi. Jangan lupa cek
kembali pekerjaan kita, mulai dari hitung-hitungan (mafia + ekonomi), ataupun
jawaban yang sudah kita tulis di lembar jawab.
#notetomyself Tidak hanya berbagi tips belajar yang benar. Mulai sekarang, saya
harus mempraktekkan cara tersebut. Sudah cukup pengalaman UTS pertama saya di
bangku kuliah yang tidak berakhir maksimal.
Picture : facebook.com
No comments:
Post a Comment