17 October 2011

SKS [Sistem Kebut SeJAM]



Kalau SKS yang satunya adalah Sistem Kebut Semalam, coba bayangkan kalau malam itu berubah menjadi jam. Itulah yang saya jalani selama masa SMA dan bahkan terbawa sampai kuliah. Saya tidak tahu apa ada orang lain yang mengalami hal serupa dengan saya, karena saya memang baru akan optimal belajar ketika berada dalam keadaan terdesak.
Biasanya saya akan datang lebih pagi ke sekolah saat ujian berlangsung, kemudian belajar dengan mendengarkan teman-teman saya yang lain belajar. Saya adalah tipe orang yang lebih bisa belajar dengan cara seperti itu ketimbang harus membaca kumpulan soal atau materi.
SKS (baik Semalam / Sejam) tentu saja lebih banyak berakhir dengan kekecewaan. Terkadang, selesai mengerjakan soal ujian, saya akan keluar ruangan dengan raut wajah bahagia karena otak saya masih fresh dalam menyimpan memori pelajaran, sehingga dapat menjawab soal-soal dengan baik. Tapi tentu saja hal tersebut terjadi ketika Dewi Fortuna sedang berpihak kepada saya. Jika sedang kurang beruntung, saya akan keluar dengan lemas dan kata-kata seperti ini yang biasanya terucap "Ah, coba gue belajar lebih lama!" maupun kata-kata lain yang intinya sama, penyesalan.

The conclusion is : SKS is NOT effective! Don't try this at home.
Lantas, kalau SKS tidak disarankan untuk dilakukan, apa yang harus dipersiapkan untuk menghadapi ujian?
1. Buat jadwal belajar sesuai dengan kemampuan kita. Maksudnya, kalau sudah berani membuat jadwal belajar selama dua jam, maka kita harus belajar selama dua jam, tanpa mendiskonnya menjadi satu jam. Discipline is the key to success!

2. Ciptakan suasana belajar yang kondusif. Untuk sementara, selama belajar, jauhkan diri kita dari handphone, internet, atau apapun yang bisa membuat pikiran kita bercabang.

3. Menyicil dari jauh-jauh hari. Dont be such a procrastinator! Dengan menunda-nunda waktu belajar, maka pada akhirnya bahan yang harus dipelajari menjadi menumpuk dan kita sudah terlanjur malas belajar.

4. Belajar bersama teman. Segala sesuatu yang dilakukan bersama teman pasti akan terasa lebih menyenangkan, termasuk belajar. Siapa tahu kita akan lebih memahami materi pelajaran kalau diajari oleh teman, karena menggunakan bahasa yang lebih simpledan akrab di telinga.
5. Buat target nilai. Dengan membuat target nilai, maka kita akan terpacu untuk mencapai nilai tersebut. Kalau perlu tuliskan nama saingan utama kita di kelas dalam hal pelajaran. Bukan berarti kita memusuhi mereka karena merasa tersaingi. Sebaliknya, justru kita bisa belajar dengan teman kita tersebut. Manfaatnya bukan hanya kita menjadi lebih pintar, tapi juga membuat teman kita lebih pintar, karena dengan mengajarkan kita, maka dia akan menjadi lebih mahir dalam materi tersebut.
6. Rileks dan teliti. Belajar sudah, berarti tinggal menunggu waktu mengerjakan ujian. Ingat, segala sesuatu yang dikerjakan dengan diliputi kepanikan pasti akan berakhir kacau. Jadi, rilekskan tubuh dan pikiran kita. Kalau cara belajar kita memang sudah benar, tidak ada alasan untuk takut dan panik lagi. Jangan lupa cek kembali pekerjaan kita, mulai dari hitung-hitungan (mafia + ekonomi), ataupun jawaban yang sudah kita tulis di lembar jawab.
#notetomyself Tidak hanya berbagi tips belajar yang benar. Mulai sekarang, saya harus mempraktekkan cara tersebut. Sudah cukup pengalaman UTS pertama saya di bangku kuliah yang tidak berakhir maksimal.
Picture : facebook.com

No comments:

Post a Comment