15 April 2011

Di Balik Sebuah Berita



Sekarang ini, hampir setiap hari kita dibuat miris begitu membaca koran atau menonton acara berita.
Lokal maupun mancanegara.
Selalu ada berita yang menyayat hati. Mulai dari bencana alam yang susul-menyusul tiada lelah, peperangan yang terjadi di berbagai belahan dunia, pelanggaran HAM dalam berbagai aspek, sampai berita pejabat pemerintahan yang tiada jera bertindak sesuka hati, tanpa peduli akan nasib rakyat yang harusnya mereka bela.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan sebagai bagian dari bumi ini, dari negara ini? 
Apa kita hanya bisa menutup telinga rapat-rapat, kemudian menyilangkan kaki, menunggu semuanya kembali baik seperti sedia kala dengan sendirinya?
Mungkin kita terlalu mengecilkan value diri kita. Selalu saja pikiran "Gue masih muda, mana mungkin bisa mengubah dunia yang sudah porak-poranda ini?" menghambat langkah kita untuk beraksi.
Apa memang usia sebenarnya menjadi kendala? Saya rasa itu hanya alibi. 
Ketidakpedulian. Itulah kuncinya.
Kita sebagai generasi muda kurang menaruh kepedulian pada keadaan di sekeliling kita. Terlalu disibukkan dengan upaya untuk menyenangkan diri sendiri. Mencapai kepuasan duniawi. Tanpa sadar bahwa sedikit-banyak kita ikut menyumbang kekacauan bagi dunia yang kita tumpangi ini.
Membaca koran merupakan kegiatan paling buang-buang waktu. Menonton berita adalah hal yang membosankan.
Tapi kita tidak menolak jika disodorkan novel atau komik. Tidak pernah melewatkan acara sinetron atau infotaiment yang tidak ada manfaatnya sama sekali.
Inilah yang harus kita ubah. Mindset kita. 
Koran bukan bacaan wajib bapak-bapak. Berita bukan konsumsi orang tua saja. 
Lewat berita, kita diajak untuk lebih peka terhadap keadaan di sekitar kita. Terhadap nasib saudara-saudara kita korban bencana alam ataupun peperangan. Terhadap bahaya yang mungkin mengancam kita, baik bencana alam maupun tindak kejahatan. Terhadap kinerja pemerintah yang menentukan nasib negara tempat kita tinggal.
Lewat berita, kita digiring untuk mengetahui apa yang perlu dan harus kita lakukan. Bahwa kita bisa melakukan hal kecil yang mampu membawa dampak besar bagi dunia ini.
Kita bisa menyisihkan uang jajan kita untuk membantu korban bencana alam. Kita bisa mengusulkan diadakannya simulasi gempa di sekolah atau kampus. Kita bisa belajar untuk tidak melakukan kesalahan seperti yang dilakukan pemerintah. Kita bisa mulai melakukan banyak hal!
Tapi tentunya kita juga harus pintar-pintar memilih koran atau acara berita mana yang layak untuk dikonsumsi. Selektif dalam menilai, mana yang baik dan mana yang hanya menyajikan berita omong kosong tanpa bukti dengan tujuan memprovokasi, ataupun berita yang tidak berdaya guna.
Ini saatnya kita mulai bertransformasi menjadi generasi muda yang pintar, bijak, dan peka terhadap lingkungan! 
Picture : mintshots.tumblr.com

No comments:

Post a Comment