Dengan status sebagai anak tunggal dalam keluarga, saya sudah sangat
terbiasa merasa kesepian. Sejak kecil, saya sudah terbiasa ditinggal bekerja
oleh kedua orangtua saya, bermain sendirian di rumah, melakukan hal-hal yang
seharusnya dilakukan oleh dua orang atau lebih, lagi-lagi sendirian.
Kesepian. Sendiri. Dua kata itu sudah tidak asing dalam kamus hidup saya.
Kadang ada saat di
mana saya merasa kehadiran orang-orang terdekat saya (orangtua, keluarga,
sahabat) bisa mengusir semua rasa kesepian dan sendiri itu. Tapi ada pula saat
di mana saya merasa justru kehadiran mereka semakin membuat saya menyadari
betapa kesepiannya saya. Betapa sendirinya saya.
Kadang saya menikmati kesendirian saya itu dengan berbagai cara. Daydreaming,
membaca, menulis, refleksi diri, atau apapun sesuai dengan mood saya
saat itu. Tapi kadang, saya muak dengan semua kesendirian itu.
Seringkali pula,
ketika berada di tempat ramai, saya masih merasa seorang diri. Kembali
sendirian, kesepian. Tak jarang saya menemukan banyak di antara teman saya yang
punya banyak saudara, punya keluarga besar, punya banyak teman, tetap merasa
kesepian. Apa yang salah? Kenapa bisa seperti itu?
Apa setiap manusia, tidak peduli seberapa terkenalnya
mereka, seberapa banyaknya orang-orang di sekeliling mereka, seberapa kayanya
mereka, seberapa bahagianya mereka, tidak bisa melepasan diri dari jeratan
kesepian itu?
Kata orang, dengan
selalu berpikiran positif dalam segala keadaan dan situasi, maka seseorang
tidak akan pernah merasa kesepian. Entah mengapa saya betul-betul meragukan
pernyataan ini.
Secara sadar atau
tidak, setiap manusia memiliki keadaan bawah sadar, di mana mereka merasa
seberapa banyakpun orang yang ada di sekitar mereka, entah yang peduli atau
tidak, mereka akan tetap merasa tidak puas. Menginginkan lebih dan lebih banyak
lagi perhatian. Karena pada dasarnya, rasa tidak puas dalam diri manusia
merupakan sesuatu yang mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Lantas, apa obat untuk
mengusir kesepian itu? Cara untuk terbebas dari belenggu rasa "sendirian"?
Saya masih terus
mencari dan mencari. Entah sampai kapan. Mungkin sampai waktu di mana saya
sudah menemukan sesuatu atau seseorang yang bisa melenyapkan rasa kesepian dan
membuat saya merasa tidak sendirian lagi. Atau mungkin sampai pada suatu dimensi
waktu di mana saya sudah terlalu lelah untuk mencari tau jawabannya.
Picture :
luluxuosa.blogspot.com
No comments:
Post a Comment