21 March 2011

Menikmati Sebuah Proses



Semakin modernnya dunia ini, maka kita akan semakin terbiasa dengan segala sesuatu yang berbau instan. Lihat saja betapa digandrunginya junk food, meskipun orang-orang tau betul bahaya yang ada di balik makanan cepat saji tersebut. Belum lagi iming-iming yang dijanjikan oleh berbagai iklan, mulai dari kurus dalam beberapa minggu, jerawat hilang dalam semalam, kulit menjadi putih dalam hitungan hari, dan masih banyak contoh lainnya.

Dengan gaya hidup instan seperti ini, secara tidak sadar kita digiring semakin jauh dari hal bernama proses. Mindset kita otomatis berubah, bahwa segala sesuatu di dunia ini bisa didapatkan dengan cepat, bahkan cenderung tanpa usaha. Padahal, proses sebenarnya menjadi sebuah hal penting yang tidak bisa dilupakan eksistensinya.

Melalui proses, kita akan lebih menghargai apa yang kita capai lewat proses tersebut. Contoh simpelnya saja, coba rasakan kenikmatan antara mengkonsumsi junk food, atau makanan yang membutuhkan pengolahan kompleks. Dengan proses memasaknya yang rumit dan membutuhkan proses, maka kita akan lebih menghargai makanan tersebut ketika menyantapnya.
Kehidupan tidak bisa dipisahkan dari proses. Kalau kita berpikir, segala sesuatu bisa dicapai tanpa proses, coba kita pikirkan kembali. 
Kehidupan sendiri merupakan proses. Setiap jenjang kehidupan yang kita tapaki adalah proses yang menjadikan kita lebih dewasa, lebih bijaksana, lebih kuat. Proses untuk mencapai tujuan hidup kita yang sesungguhnya.
Oleh sebab itu, jangan sampai kita terbuai dengan berbagai kemudahan yang cenderung instan. Karena tidak ada jaminan bahwa apa yang kita peroleh dengan cara instan, akan lebih baik dan berharga dibandingkan dengan sesuatu yang didapatkan dengan proses panjang. 
Proses membuat kita tau betapa susahnya mencapai sesuatu, sehingga kita akan lebih menghargai sesuatu itu ketika berhasil mencapainya.

Begitu pula dengan fase kehidupan yang sedang saya jalani saat ini. Rangkaian try out,ujian praktek, Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan Ujian Akhir Nasional (UAN) yang menjadi puncaknya. Semuanya itu saya anggap sebagai proses yang indah. Proses yang akan membawa saya pada hasil belajar selama 12 tahun. Proses yang akan membawa saya menuju lembaran baru dalam hidup. 
Bahkan saya cenderung menikmati proses itu. Karena tanpa proses panjang tersebut, tidak mungkin ada yang namanya hari kelulusan. Tidak mungkin ada hari di mana saya dinyatakan telah menuntaskan perjalanan saya di jenjang sekolah.
Nyatanya, hidup akan lebih menyenangkan dengan adanya proses. Coba bayangkan dua orang yang saling mencintai langsung menikah, tanpa proses penjajakan, berpacaran, saling mengenal lebih jauh. Rasanya pasti akan aneh dan hambar. Jadi, bersyukurlah kalau kita masih bisa menikmati proses dalam hidup ini.
Picture : 500px.com

No comments:

Post a Comment