Semakin modernnya dunia ini, maka kita akan semakin terbiasa dengan segala
sesuatu yang berbau instan. Lihat saja betapa digandrunginya junk food,
meskipun orang-orang tau betul bahaya yang ada di balik makanan cepat saji
tersebut. Belum lagi iming-iming yang dijanjikan oleh berbagai iklan, mulai
dari kurus dalam beberapa minggu, jerawat hilang dalam semalam, kulit menjadi
putih dalam hitungan hari, dan masih banyak contoh lainnya.
Dengan gaya hidup instan seperti ini, secara tidak sadar kita digiring semakin
jauh dari hal bernama proses. Mindset kita otomatis berubah,
bahwa segala sesuatu di dunia ini bisa didapatkan dengan cepat, bahkan
cenderung tanpa usaha. Padahal, proses sebenarnya menjadi sebuah hal penting
yang tidak bisa dilupakan eksistensinya.
Melalui proses, kita akan lebih menghargai apa yang kita capai lewat proses
tersebut. Contoh simpelnya saja, coba rasakan kenikmatan antara
mengkonsumsi junk food, atau makanan yang membutuhkan pengolahan
kompleks. Dengan proses memasaknya yang rumit dan membutuhkan proses, maka kita
akan lebih menghargai makanan tersebut ketika menyantapnya.
Kehidupan tidak bisa
dipisahkan dari proses. Kalau kita berpikir, segala sesuatu bisa dicapai tanpa
proses, coba kita pikirkan kembali.
Kehidupan sendiri merupakan proses. Setiap jenjang
kehidupan yang kita tapaki adalah proses yang menjadikan kita lebih dewasa,
lebih bijaksana, lebih kuat. Proses untuk mencapai tujuan hidup kita yang
sesungguhnya.
Oleh sebab itu, jangan
sampai kita terbuai dengan berbagai kemudahan yang cenderung instan. Karena
tidak ada jaminan bahwa apa yang kita peroleh dengan cara instan, akan lebih
baik dan berharga dibandingkan dengan sesuatu yang didapatkan dengan proses
panjang.
Proses membuat kita tau betapa susahnya mencapai
sesuatu, sehingga kita akan lebih menghargai sesuatu itu ketika berhasil
mencapainya.
Begitu pula dengan fase kehidupan yang sedang saya jalani saat ini.
Rangkaian try out,ujian praktek, Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan
Ujian Akhir Nasional (UAN) yang menjadi puncaknya. Semuanya itu saya anggap
sebagai proses yang indah. Proses yang akan membawa saya pada hasil belajar
selama 12 tahun. Proses yang akan membawa saya menuju lembaran baru dalam
hidup.
Bahkan saya cenderung
menikmati proses itu. Karena tanpa proses panjang tersebut, tidak mungkin ada
yang namanya hari kelulusan. Tidak mungkin ada hari di mana saya dinyatakan
telah menuntaskan perjalanan saya di jenjang sekolah.
Nyatanya, hidup akan
lebih menyenangkan dengan adanya proses. Coba bayangkan dua orang yang saling
mencintai langsung menikah, tanpa proses penjajakan, berpacaran, saling
mengenal lebih jauh. Rasanya pasti akan aneh dan hambar. Jadi, bersyukurlah
kalau kita masih bisa menikmati proses dalam hidup ini.
Picture : 500px.com
No comments:
Post a Comment