04 June 2012

Monday, Oh Monday


 

Kenapa Senin harus selalu dikambing hitamkan?

Kenapa Senin harus dihindari, sementara Jumat selalu dinanti?

Kenapa Senin harus dipenuhi keluhan, sementara Jumat selalu dipenuhi ucapan terima kasih pada Pencipta?

Semata-mata demi menutupi rasa malas yang menguasai tubuh dan pikiran.

Sebagai bentuk penyangkalan diri, bahwa minggu yang baru telah dimulai dan kita dituntut untuk melepaskan satu minggu sebelumnya dari kalender hidup kita.

Lantas, apa jadinya kalau Senin tidak pernah ada?

Oh, sudah tentu jawabannya. Selasa yang akan jadi korban berikutnya. Dibenci dan tidak diharapkan.

Akan terus begitu. Siapa yang ada di awal, akan dikorbankan menjadi tumbal.

Seandainya Senin yang diwarnai merah di tanggalan, sudah tentu nasibnya tidak akan seburuk kini.

Lalu apa gunanya membenci Senin?

Dia cuma yang kebetulan terpilih menjadi pertama, pembuka minggu.

Kenapa tidak benci saja rasa malas itu? Kenapa tidak benci saja keenganan untuk kembali ke rutinitas itu?

Sesederhana itu.

Picture : dose-of-inspiration.net

No comments:

Post a Comment