Melihat ke pintu pagar melalui celah kecil di pintu ini selalu menjadi
keinginan sederhana saya saat masih kanak-kanak. Sulit rasanya, karena tinggi
saya jauh di bawah tinggi celah tersebut. Saya bisa mencapainya dengan naik ke
bangku, tapi rasa puas yang diperoleh berkurang. Saya ingin bisa melihat jelas
lewat celah itu tanpa alat bantu apapun, persis dengan kedua kaki saya.
Dan sekarang, saat
tinggi saya sudah jauh bertambah, melihat melalui celah itu menjadi hal yang
mudah. Saya kehilangan minat untuk mengintip melalui celah itu lagi. Karena
sudah tidak ada tantangan. Karena saya sudah mencapai keinginan kanak-kanak
saya.
Sama seperti mimpi.
Saat kita masih belum bisa meraihnya, mimpi akan terlihat sangat jauh, begitu
menggoda untuk bisa ditaklukan. Tapi begitu kita berhasil meraihnya, apa lantas
cerita berhenti sampai di situ?
Itu sebabnya jangan
hanya memiliki satu mimpi saja. Kalau selama kita hidup, kita hanya memiliki
satu mimpi, apa yang akan kita lakukan ketika mimpi tersebut sudah terwujud?
Selama kita masih ada di dunia ini, bangunlah kerajaan mimpi kita setinggi
mungkin. Supaya ketika satu mimpi berhasil didapat, masih ada banya mimpi-mimpi
lain yang mengantri untuk kembali ditaklukkan.
Bermimpi adalah cambuk paling ampuh untuk memacu diri
bergerak, melanjutkan hari demi hari, melakukan sesuatu yang memiliki arti.
Picture :
thelindmandiary.blogspot.com
No comments:
Post a Comment