02 February 2013

To Make Her Proud



Pernah bertemu dengan ibu-ibu yang heboh (cenderung show off) membanggakan prestasi anak-anaknya? “Anak saya pulang sekolah sore terus karena sibuk ikut science club. Dia memang pintar, sih. Nilai mata pelajaran IPA-nya tidak pernah di bawah angka 90. Dia juga selalu masuk lima besar ranking pararel satu angkatan. Padahal belajarnya tidak terlalu lama. Mungkin karena otaknya sudah encer dari sananya, ya. Blablabla.”

Saya sering bertemu dengan ibu-ibu tipe seperti itu, dan terkadang dibuat tidak nyaman karenanya. Mungkin karena ibu saya sendiri tidak pernah melakukan hal itu.

Ibu saya tidak pernah membanggakan saya di depan orang lain, baik itu prestasi akademis maupun non-akademis. Saya juga tidak bermasalah dengan hal itu. Karena bagi saya, cukup ibu saya saja yang mengetahui prestasi saya. Meski tidak pernah membaginya dengan orang lain, bukan berarti beliau tidak menyadari usaha yang saya lakukan selama ini. Beliau adalah tipe orangtua yang memuji putrinya dalam batasan tidak berlebihan.

Selagi kecil terkadang mungkin saya sering menginginkan pujian lebih. Tapi seiring bertambahnya usia dan semakin banyak hal yang dimengerti, saya ikut menyadari, bahwa pujian yang berlebihan malah akan melemahkan mental.

Orangtua yang memuji anaknya ketika berhasil meraih sesuatu memang terbukti bisa meningkatkan kepercayaan diri anak tersebut. Tapi segala sesuatu yang baik jika dilakukan secara berlebihan hasilnya malah tidak baik lagi, terbukti adanya. Memuji anak (baik hanya di depan anak tersebut atau di depan orang lain) secara berlebihan malah bisa membuat si anak akhirnya menjadi besar kepala, dan tidak lagi termotivasi untuk meraih sesuatu yang lebih. Atau justru membuat si anak haus akan pujian, sehingga tidak menutup kemungkinan berusaha untuk memperolehnya dengan cara apapun (sehat maupun tidak).

Tidak ada orangtua yang tidak bangga jika anaknya mampu melakukan hal baik. Tapi rasa bangga mereka itu tidak lantas perlu ditunjukkan secara gamblang. Dengan memberi perhatian pada apa yang dikerjakan oleh anak, sudah cukup menjadi penanda bahwa mereka tahu dan bangga.

Dan saya tahu, ibu saya selalu memberi perhatian pada hal-hal positif yang saya lakukan selama ini. Dengan atau tanpa menunjukkannya secara terang-terangan. Saya tidak mengharapkan pujian dari khalayak ramai. Cukup rasa bangga dari ibu saya, bahwa beliau bahagia memiliki putri seperti saya. Hal itulah yang sampai saat ini selalu dan akan tetap saya perjuangkan.

Picture : lovetexts.tumblr.com

No comments:

Post a Comment