HUT RI bukan hanya menjadi waktu di mana kita
mengadakan upacara atau mungkin menonton liputan upacara di seluruh stasiun TV.
HUT RI juga bukan hanya menjadi ajang untuk bersenang-senang dengan berbagai
perlombaan, mulai dari bakiak, balap karung, makan kerupuk, panjat pinang, dan
sebagainya.
Peringatan HUT RI justru harusnya membuat kita merenungkan kembali, apa benar kemerdekaan yang berhasil direbut oleh bangsa ini 66 tahun yang lalu sudah benar-benar terwujud? Atau selama ini kita hanya mampu berteriak 'Merdeka!', padahal sesungguhnya kita belum merasakan kemerdekaan itu sendiri. Penjajah kita saat ini bukan lagi Belanda atau Jepang, tetapi bangsa ini sendiri. Justru itulah yang jauh lebih berbahaya.
Bagaimana budaya KKN terus mendarah daging, bagaimana kemiskinan masih merajalela, bagaimana konflik antar etnis dan golongan terus menghiasi berbagai media pemberitaan.
Apa itu, arti merdeka
yang sesungguhnya? Saya rasa tidak.
Itulah tugas KITA SEMUA. Bukan tugas pemerintah, bukan tugas warga negara. Tugas KITA. Tidak akan ada gunanya memaki-maki koruptor. Mulailah perubahan itu dari diri kita sendiri. Kalau semua orang berubah menjadi lebih baik, saya percaya dan yakin Indonesia bisa benar-benar merasakan kemerdekaan.
Ayo kita membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi dimulai dari diri kita masing-masing!
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-66
“Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat
untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat. Indonesia merdeka tidak
ada gunanya bagi kita, apabila kita tidak sanggup untuk mempergunakannya
memenuhi cita-cita rakyat kita: hidup bahagia dan makmur dalam pengertian
jasmani maupun rohani. Maka dengan tercapainya penyerahan kedaulatan,
perjuangan belum selesai. Malahan kita berada pada permulaan perjuangan yang
jauh lebih berat dan lebih mulia, yaitu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan
daripada segala macam penindasan…” -Mohammad Hatta, sidang pleno KNIP (19
Desember 1949)
Picture : private collection
No comments:
Post a Comment