Setiap manusia pasti pernah berpikir "Apa tujuan saya hidup di
dunia?"
Saya juga sering
menanyakan pertanyaan yang sama.
Tapi nyatanya sampai
sekarang pun, yang dapat saya berikan sebagai jawaban hanyalah sebuah kalimat
klise "Untuk menjadi seseorang yang berguna".
Kalimat yang sama
sekali tidak memuaskan, bahkan bagi saya sendiri.
Karena sampai saat ini
pun belum ada yang bisa menjadi tolak ukur dari apa yang dimaksud dengan
berguna.
Berguna memiliki arti
yang sangat subjektif. Multitafsir. Apa yang menurut saya berguna belum tentu
juga berguna di mata orang lain.
Lalu, bagaimana kita
bisa tau apa tujuan kita hidup?
Saya adalah orang yang percaya bahwa everything happens for a
reason.
Jelas, seseorang tidak mungkin ada di dalam dunia ini
tanpa tujuan. Tuhan menciptakan manusia bukan hanya untuk memenuhi bumi. Ada
satu misi yang sayangnya hanya Ia yang tau. Kita sebagai manusia diberi tugas
untuk mencari tau. Itulah bagian terberatnya.
The problem is, bagaimana saya bisa tau tujuan saya hidup, kalau saya bahkan tidak tau
apa yang bisa saya lakukan?
Contoh nyata, mungkin
seorang guru bisa dengan cepat menjawab apa tujuan hidupnya. Untuk mencerdaskan
anak didiknya. Memajukan negara. Karena yang mereka lakukan adalah menyalurkan
dan menularkan ilmu pengetahuan.
Dari contoh simpel di atas, pikiran saya menjadi sedikit lebih terbuka.
Tujuan hidup seseorang bisa dimulai dari sesuatu yang kita sukai. Sesuatu yang
kita geluti.Passion kita. Karena tujuan hidup manusia itu
berbeda-beda. Sama seperti minat dan bakat.
Kalau kita mengerjakan
apa yang kita sukai, maka kita benar-benar melakukannya dengan hati, tanpa
bersungut-sungut, tanpa perasaan terpaksa dan terbebani. Maka otomatis hasil
yang didapatkan pun akan baik. Dan hasil itu yang bisa jadi merupakan tujuan
hidup kita.
Seorang dokter
memiliki tujuan hidup untuk menyelamatkan nyawa orang lain, mengobati.
Seorang pelukis
memiliki tujuan hidup untuk menghibur orang lewat karyanya, berbicara lewat
guratan kuasnya.
Seorang arsitek
memiliki tujuan hidup untuk membuat bangunan, membangun negeri.
Seorang penulis
memiliki tujuan hidup untuk menginspirasi orang lain dengan rangkaian kalimat
yang dituangkan, menyapa pembaca dengan kejujuran karyanya.
Begitu pula dengan
pekerjaan lainnya.
Bahkan orang cacat,
pengangguran, maupun orang lain yang disingkirkan dari masyarakat, diberi cap
sebagai sampah masyarakat, dan sebagainya. Mereka diciptakan Tuhan dengan
satu tujuan. Bukan sebagai objek kutukan atau produk gagal. Mereka
memiliki tujuan hidup yang sama mulianya dengan orang lain.
Kalau kita belum
menemukan tujuan hidup kita, percayalah bahwa di waktu yang tepat nantinya,
kita akan segera memperoleh jawaban.
Kalau kita merasa
bahwa kita tidak berguna, tidak memiliki tujuan hidup, coba lihatlah kaktus di
padang gurun, yang tampilannya tidak seindah anggrek, yang seluruh bagiannya
tertutup duri sehingga seringkali dihindari karena takut melukai, tetap
memiliki fungsi. Kaktus diciptakan Tuhan dengan tujuan untuk memberi peunjuk
kepada musafir mengenai keberadaan oasis di gurun.
Kita mungkin belum tau
apa tujuan hidup kita sekarang. Tapi kita pasti akan mengetahuinya. Di waktu
yang tepat. Di saat Tuhan sudah yakin bahwa kita sudah mampu menggenapi tujuan
tersebut.
Picture :
onesnowflakeinsummer.tumblr.com
No comments:
Post a Comment