05 January 2011

Tujuan Hidup



Setiap manusia pasti pernah berpikir "Apa tujuan saya hidup di dunia?" 
Saya juga sering menanyakan pertanyaan yang sama. 
Tapi nyatanya sampai sekarang pun, yang dapat saya berikan sebagai jawaban hanyalah sebuah kalimat klise "Untuk menjadi seseorang yang berguna". 
Kalimat yang sama sekali tidak memuaskan, bahkan bagi saya sendiri. 
Karena sampai saat ini pun belum ada yang bisa menjadi tolak ukur dari apa yang dimaksud dengan berguna. 
Berguna memiliki arti yang sangat subjektif. Multitafsir. Apa yang menurut saya berguna belum tentu juga berguna di mata orang lain. 
Lalu, bagaimana kita bisa tau apa tujuan kita hidup? 
Saya adalah orang yang percaya bahwa everything happens for a reason.

Jelas, seseorang tidak mungkin ada di dalam dunia ini tanpa tujuan. Tuhan menciptakan manusia bukan hanya untuk memenuhi bumi. Ada satu misi yang sayangnya hanya Ia yang tau. Kita sebagai manusia diberi tugas untuk mencari tau. Itulah bagian terberatnya. 

The problem is, bagaimana saya bisa tau tujuan saya hidup, kalau saya bahkan tidak tau apa yang bisa saya lakukan? 
Contoh nyata, mungkin seorang guru bisa dengan cepat menjawab apa tujuan hidupnya. Untuk mencerdaskan anak didiknya. Memajukan negara. Karena yang mereka lakukan adalah menyalurkan dan menularkan ilmu pengetahuan. 
Dari contoh simpel di atas, pikiran saya menjadi sedikit lebih terbuka. Tujuan hidup seseorang bisa dimulai dari sesuatu yang kita sukai. Sesuatu yang kita geluti.Passion kita. Karena tujuan hidup manusia itu berbeda-beda. Sama seperti minat dan bakat. 
Kalau kita mengerjakan apa yang kita sukai, maka kita benar-benar melakukannya dengan hati, tanpa bersungut-sungut, tanpa perasaan terpaksa dan terbebani. Maka otomatis hasil yang didapatkan pun akan baik. Dan hasil itu yang bisa jadi merupakan tujuan hidup kita. 
Seorang dokter memiliki tujuan hidup untuk menyelamatkan nyawa orang lain, mengobati.
Seorang pelukis memiliki tujuan hidup untuk menghibur orang lewat karyanya, berbicara lewat guratan kuasnya.
Seorang arsitek memiliki tujuan hidup untuk membuat bangunan, membangun negeri.
Seorang penulis memiliki tujuan hidup untuk menginspirasi orang lain dengan rangkaian kalimat yang dituangkan, menyapa pembaca dengan kejujuran karyanya.
Begitu pula dengan pekerjaan lainnya.
Bahkan orang cacat, pengangguran, maupun orang lain yang disingkirkan dari masyarakat, diberi cap sebagai sampah masyarakat, dan sebagainya. Mereka diciptakan Tuhan dengan satu tujuan. Bukan sebagai objek kutukan atau produk gagal. Mereka memiliki tujuan hidup yang sama mulianya dengan orang lain.
Kalau kita belum menemukan tujuan hidup kita, percayalah bahwa di waktu yang tepat nantinya, kita akan segera memperoleh jawaban.
Kalau kita merasa bahwa kita tidak berguna, tidak memiliki tujuan hidup, coba lihatlah kaktus di padang gurun, yang tampilannya tidak seindah anggrek, yang seluruh bagiannya tertutup duri sehingga seringkali dihindari karena takut melukai, tetap memiliki fungsi. Kaktus diciptakan Tuhan dengan tujuan untuk memberi peunjuk kepada musafir mengenai keberadaan oasis di gurun.
Kita mungkin belum tau apa tujuan hidup kita sekarang. Tapi kita pasti akan mengetahuinya. Di waktu yang tepat. Di saat Tuhan sudah yakin bahwa kita sudah mampu menggenapi tujuan tersebut.
Picture : onesnowflakeinsummer.tumblr.com

No comments:

Post a Comment