1. Decorate the Christmas tree
Walaupun enggak bisa menghias pohon
natal sungguhan kayak orang-orang di belahan bumi Eropa dan Amerika, kita tetap
bisa menghias pohon Natal imitasi-nya kok. Apalagi sekarang makin banyak varian
pohon natal, mulai dari ukuran mini sampai raksasa, warna hijau sampai putih,
dsb. Lebih seru lagi kalau kita bisa bikin pohon Natal kreasi kita sendiri.
Pohon Natal kan, enggak selalu harus terbuat dari pohon cemara.
2. Buat kartu Natal (BUKAN virtual)
dan kirim ke orang-orang yang kita sayang
Di zaman teknologi canggih, cuma perlu
duduk di depan komputer dan Christmas
card virtual pun sudah bisa langsung dikirim ke semua contact e-mail atau social media kita. Tapi rasanya pasti
enggak akan se-intimate dibandingkan
membuat kartu Natal sendiri sesuai kreativitas kita, dan mengirimkannya dengan
jasa pos ke alamat orang-orang yang kita sayang. Lebih repot, sudah jelas. Tapi
sebanding kok, dengan rasa puas di saat keluarga atau teman-teman kita menerima
kartu Natal kita itu.
3. Nonton film-film bertema Natal
Film bertema Natal biasanya identik
dengan cerita keluarga dan komedi yang ringan dan pas banget menemani saat-saat
istirahat kita bareng keluarga atau teman-teman. Tambahannya lagi, pasti ada
‘pelajaran’ atau makna penting yang bisa sekalian jadi renungan.
4. Nongkrong di coffee shop sekedar buat menikmati
segelas cappucino / hot chocolate sambil dengerin Christmas carol
Entah hal ini saya rasakan sendiri atau
tidak, tapi mendengarkan Christmas carol
selalu berhasil membuat hati saya menjadi damai. Mungkin karena lagu-lagu Natal
mempunyai spirit tersendiri yang berbeda dengan lagu biasa. Apalagi kalau
mendengarkan Christmas carol ditemani
secangkir cappucino atau hot chocolate yang masih mengepul.
Tenangnya maksimal.
5. Hunting kado Natal
Walaupun tradisi memberikan kado Natal
di Indonesia bukan merupakan hal wajib, tapi enggak ada salahnya kan, berbagi
keceriaan di moment bahagia. Kalau
selama ini kita terkesan kurang perhatian sama orangtua, saudara, atau teman,
sekarang lah saatnya ‘menebus dosa’. Enggak perlu mahal, kado sederhana yang
diiringi perasaan tulus pasti membuat mereka senang dan terharu. Lebih seru
lagi kalau bikin acara tuker kado, dengan persyaratan (misal: harga kado enggak
boleh lebih dari Rp 50.000,-).
6. Coba membuat beberapa hidangan
khas Natal
Mungkin selama ini kita dan keluarga
punya tradisi dinner di restoran
sehabis kebaktian atau misa Natal. Kenapa enggak coba mengganti tradisi
tersebut tahun ini, dengan makan di rumah? Lebih asik lagi kalau bisa masak
bareng anggota keluarga. Googling
resep hidangan khas Natal, terus praktekin dengan cara bagi-bagi tugas. Soal enak
atau enggaknya, doesn’t really matter.
Yang penting kan, keakraban selama proses memasak.
7. Berbagi keceriaan Natal dengan
saudara-saudara yang kurang beruntung
Natal adalah moment awal pengorbanan Yesus yang diutus menjadi manusia untuk
menebus dosa-dosa umatn-Nya. Jelas, moment gembira ini harus bisa dirasakan
semua orang. Caranya sederhana kok, dengan berbagi kebahagiaan dan rejeki kita
kepada saudara-saudara yang kurang beruntung. Bisa dengan memberikan kado Natal
untuk anak-anak panti asuhan, merayakan Natal di panti jompo, atau menyumbang
mainan dan buku ke lembaga yang memperhatikan anak-anak kurang beruntung.
8. Ajang perenungan dan membuat
resolusi tahun baru
Tidak ada yang melarang kita merayakan Natal dengan
pesta. Tapi bukan berarti kita lupa dengan makna Natal yang sebenarnya. Apalagi
Natal juga jatuh di akhir tahun, sehingga pas rasanya kalau kita sekalian
memanfaatkan moment ini untuk
merenungkan apa saja yang sudah kita lakukan selama setahun ke belakang,
sekaligus mulai membuat resolusi untuk tahun yang akan datang. Pasti Natal kita
jadi lebih bermakna dan berkesan.
Pictures : weheartchristmas.tumblr.com | sleigh-ride.tumblr.com | favim.com
| redletterchristians.org | home-biba.blogspot.com